Penyempitan dan Perluasan Makna
A. Penyempitan Makna
Sebuah kata dikatakan mengalami penyempitan makna jika cakupan arti dulu lebih luas daripada arti sekarang.
Misalnya:
1. sarjana
dulu orang menyebut sarjana untuk tiap orang pandai, tetapi sekarang sarjana hanya diberikan atau
digunakan untuk menyebut gelar universitas.
2. pendeta
dulu pendeta berarti orang yang berilmu, sekarang dipakai untuk menyebut guru agama Kristen.
B. Perluasan Makna
Sebuah kata dikatakan mengalami penyempitan makna jika cakupan arti sekarang lebih luas daripada arti dulu.
Misalnya:
1. berlayar
dulu digunakan untuk menyebut pengertian bergeerak mengarungi lautan dengan perahu yang menggunakan
layar atau kapal layar, tetapi sekarang untuk menyebut mengarungi lautan (dengan/tanpa perahu layar).
2. bapak
dulu digunakan untuk menyebut orang yang ada hubungan biologis dengan pembicara, sekarang
digunakan untuk siapa saja yang lebih tua/lebih tinggi kedudukannya.
3. saudara
dulu digunakan untuk menyebut kakak/adik, tetapi sekarang digunakan untuk menyebut semua orang
yang sederajat dengan kita.
4. putra/putri
dulu digunakan untuk menyebut anak raja, sekarang dipakai untuk menyebut anak siapa saja.
Sebuah kata dikatakan mengalami penyempitan makna jika cakupan arti dulu lebih luas daripada arti sekarang.
Misalnya:
1. sarjana
dulu orang menyebut sarjana untuk tiap orang pandai, tetapi sekarang sarjana hanya diberikan atau
digunakan untuk menyebut gelar universitas.
2. pendeta
dulu pendeta berarti orang yang berilmu, sekarang dipakai untuk menyebut guru agama Kristen.
B. Perluasan Makna
Sebuah kata dikatakan mengalami penyempitan makna jika cakupan arti sekarang lebih luas daripada arti dulu.
Misalnya:
1. berlayar
dulu digunakan untuk menyebut pengertian bergeerak mengarungi lautan dengan perahu yang menggunakan
layar atau kapal layar, tetapi sekarang untuk menyebut mengarungi lautan (dengan/tanpa perahu layar).
2. bapak
dulu digunakan untuk menyebut orang yang ada hubungan biologis dengan pembicara, sekarang
digunakan untuk siapa saja yang lebih tua/lebih tinggi kedudukannya.
3. saudara
dulu digunakan untuk menyebut kakak/adik, tetapi sekarang digunakan untuk menyebut semua orang
yang sederajat dengan kita.
4. putra/putri
dulu digunakan untuk menyebut anak raja, sekarang dipakai untuk menyebut anak siapa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar