Pages

Jumat, 23 Januari 2015

8 tips membaca cuaca


Inilah 8 Tips "Meramal" Cuaca dengan Melihat Gejala Alam
8 Tips "Meramal" Cuaca dengan Melihat Gejala Alam


Semua pasti udah tau apa itu ramalan cuaca. Yaitu, suatu perkiraan cuaca untuk hari ini, biasanya ditayangkan di berita pagi. Walaupun ngga 100% tepat, paling tidak kita mempunyai pegangan rencana apa yang akan kita lakukan saat cuaca cerah atau hujan.

Tapi bagaimana jika suatu saat di pagi hari, rumah Anda mati lampu, kemudian Anda tidak bisa melihat ramalan cuaca yang ada di TiVi. Nyokap bakal ragu, mau jemur pakaian apa ngga. Bokap bakal ragu, ke kantor bawa mobil apa motor. Atau mungkin Anda bisa bersiap2 untuk memulai bisnis ojek payungnya

1. Cek embun di rumput saat matahari terbit.
Jika rumput kering, ini menandakan ada awan atau angin yang kencang, yang mungkin berarti akan hujan. jika ada embun, kemungkinan tidak akan hujan pada hari itu. Tetapi, jika pada malam hari sebelumnya hujan, metode ini tidak bisa digunakan.

2. Melihat tanda merah.
jika melihat cahaya merah saat matahari terbenam (lihat ke arah barat). ada cahaya merah di langit karena adanya udara bertekanan tinggi yang mengumpulkan debu-debu yang ada di udara. karena arus angin biasanya bergerak dari barat ke timur, maka udara kering menuju ke arah kamu.
jika melihat cahaya merah saat matahari terbit (lihat ke arah timur) berarti udara kering sudah lewat, dan diikuti udara bertekanan rendah yang membawa udara lembab.

3. melihat pelangi di barat
hal ini disebabkan oleh cahaya matahari pagi di timur mengenai udara lembab. Kebanyakan badai bertiup dari barat ke timur, dan pelangi di barat berarti udara lembab, yang berarti hujan akan datang.
Di sisi lain, pelangi di timur, di sekeliling matahari, berarti hujan sudah lewat. Hari yang cerah akan muncul pada hari itu (ataupun terik panas

4. Mendeteksi dengan arah tiupan angin
angin timur dapat mengindikasi mendekatnya badai, sdangkan angin barat sebaliknya. Angin yang kencang mengindikasikan perbedaan tekanan yang tinggi, yang berarti tanda datangnya badai.

5. Cium aroma udara
tumbuhan mengeluarkan zat buangnya saat udara bertekanan rendah, sehingga menghasilkan aroma seperti kompos dan mengindikasikan akan turun hujan.

rawa akan mengeluarkan gas sesaat sebelum badai akibat udara bertekanan rendah, dan menyebabkan bau tidak enak.

wangi bunga lebih tercium di udara yang lembab, yang berarti akan turun hujan.

6. Lihat awan
Awan bergerak dengan arah yang berlawanan, kemungkinan akan hujan


awan cumolonimbus
Awan cumolonimbus di awal-awal hari dan berkembang sepanjang hari, kemungkinan cuaca akan buruk. Ciri-ciri awan ini mempunyai bayangan gelap di sisi bawah awannya. Biasanya kita menyebutnya dengan awan mendung. Padahal selain formasi awan ini, masih ada lagi formasi awan yang bisa menyebabkan hujan.


awan mammatus
Awan mammatus, berbentuk seperti kumpulan buah anggur yang ada di langit. Formasi awan ini dapat diprediksi akan ada tambahan petir pada saat hujan turun. Jadi jangan pergi ke tempat yang tinggi-tinggi jika di langit mulai tampak formasi awan mammatus.


Awan Cirrus
Awan sirrus, berbentuk seperti helaian kapas. Walaupun terlihat indah sebelumnya, formasi awan ini menyebabkan cuaca buruk dalam 36 jam berikutnya. Maka dari itu selesaikan semua urusan Anda secepatnya, jika tidak mau pulang ke rumah bermandikan hujan.

7. Membuat api unggun
jika asap api unggun tersebut brbentuk pusaran dan tidak naik ke atas, ini disebabkan karena rendahnya tekanan udara, yang berarti akan hujan

8. Lihat bulan saat malam
jika saat melihat bulan tampak jelas dan terang, mungkin akan terjadi hujan.
juga jika terdapat cincin di skeliling bulan, dapat diindikasikan hujan akan turun dalam 3 hari berikutnya.

Banyak cara2 lain untuk memprediksi cuaca. Anda juga bisa membuat metode sendiri yang tak kalah hebatnya dengan cara yang di atas.
Alam bukan hanya sebuah lingkungan tempat kita tinggal, tetapi juga mempunyai informasi-informasi untuk kita gunakan sehari-hari.

CARA MENDAPATKAN AIR SAAT SURVIVAL

CARA MENDAPATKAN AIR SAAT SURVIVAL
Sahabat Alam,.....
Dalam setiap Pendakian atau didalam berkegiatan dialam bebas, tidak menutup kemungkinan kita akan dihadapkan pada sebuah kondisi dimana saat bahan makanan kita telah habis dan kita dituntut agar dapat bertahan hidup dalam keadaan tersebut. Dalam kondisi survival, air adalah salah satu hal yang sangat penting yang harus kita dapatkan. Kita tidak bisa hidup tanpa adanya air apalagi bila cuaca panas. Dalam cuaca dingin pun kita membutuhkan air minimal minimal 2 liter per hari. Tanpa air, rata - rata orang hanya akan mampu bertahan kurang lebih selama 3 hari walaupun mempunyai bekal makanan yang cukup. Namun dengan adanya air kita dapat bertahan selama kurang lebih 3 minggu walaupun tanpa makanan.

 Sumber Air
Di setiap daerah atau ekosistem, rata-rata memiliki kadar air yang berbeda-beda. Kita dapat mencari air dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. Kita dapat menggunakan apa saja sebagai penampung air, peples, cangkir, daun, baju, plastik dsb.
Air Konsumsi
Air Bersih
Tekhnik mendapatkan air
Untuk mendapatkan air, kita dapat memanfaatkan dan menggunakan apa saja yang disediakan oleh alam  seperti dengan memanfaatkan embun. Memanfaatkan embun sebagai salah satu sumber air untuk konsumsi kita dapat dilakukan dengan memanfaatkan embun ayang ada pada tumbuhan. Selain itu, tumbuhan  juga dapat dijadikan sumber air. Binatang mamalia dapat dijadikan sebagai indikator untuk mendapatkan sumber air. Beberapa hewan mamalia yang dapat dijadikan sebagai indikator adalah burung pemakan biji-bijian, dan serangga seperti semut, lalat dan lebah juga dapat dijadikan indikator air. Harus di ingat, air yang di minum mamalia belum tentu baik untuk kita. Beberapa mamalia dapat meminum air yang beracun bagi tubuh kita. Periksalah kondisi sekitar, serangga air seperti laba-laba air dan tanaman air seperti tespong dapat  kita jadikan indikator kebersihan air.


Hutan
Saat kita dihadapkan pada keadaan survival, kita dapat memanfaatkan berbagai makanan dan minuman yang disediakan oleh alam seperti yang ada didalam hutan. Untuk mendapatkan sumber air, kita juga dapat memanfaatkan berbagai tumbuhan yang ada didalam hutan. Tumbuh - tumbuhan sejenis palem, bambu-bambuan, rotan, akar rambat, kantung semar dapat kita jadikan sebagai sumber air. Potong bagian batangnya dan tampung tetesan airnya dalam wadah. Kita juga dapat menampung embun yang ada pada pucuk-pucuk daun pada pagi hari.
Penampung Air
Penampungan Air
Aboveground Still
Untuk melakukan tehnik ini kita membutuhkan lereng dengan sinar Matahari yang cukup, kantung plastik bening, dedaunan hijau, sebuah batu.
Aboveground Still
Aboveground Still

Cara membuatnya :
- Isi 3 / 4 bagian plastik dengan dedaunan hijau. Pastikan tidak ada batang atau benda apa pun yang dapat melubangi plastik.
- Letakkan batu kecil atau semacamnya kedalam plastik
- Tutup rapat plastik. Jika kita memiliki sedotan seperti buluh jerami atau semacamnya, kita dapat memasangnya.
- Letakkan plastik di lereng dengan cukup sinar. Atur batu agar berada di bagian bawah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcFlWMt93qcpsujwtXYZ3Zv4QKh_4UJ6btQ55IBYoxnaorp5ZiT42UeyUA5kago4Dbv5YtEwo1s2UPT28-jz75DcaQowc-mcMg9whxWpjQbEFZRgz0At7Z-ronEikOkaANntyAEcaxXoZE/s320/destilasi.jpg
Belowground Still
- Buatlah lubang sedalam kira - kira setengah meter dan luas permukaan 1 meter persegi.
- Letakkan dedaunan hijau kedalam lubang dan letakkan juga wadah penampung air tepat di tengah lubang.
- Tutuplah lubang dengan lembaran plastik dan beri penahan pada plastik menggunakan tanah.
- Letakkan batu kecil tepat ditengah plastik.
- Biarkan sinar matahari menguapkan kandungan air dari dedaunan.
Tips : Ganti daun-daunan hijau secara bertahap untuk mendapatkan air yang maksimal.
 Pantai dan daerah dekat laut.
Pada daerah tropis seperti Indonesia, pohon kelapa biasanya tumbuh di sepanjang pantai. Kita dapat memanfaatkan air dari buah kelapa dan memakan dagingnya. Namun bila tidak ada, kita dapat menghisap air dari tumbuhan agar - agar bila ada dan kita juga dapat menyuling air laut.

Tehnik
1
- Gali lubang yang cukup dalam sehingga air laut dapat meresap melaui celah-celah lubang.
- Letakkan lembaran plastik, daun, baju atau semacamnya diatasnya.
- Buat api yang cukup besar.
- Cari batu dan panaskan batu kedalam api.
- Setelah batu panas, masukkan ke dalam air dan tampung uap air yang keluar dan menetes dari lembaran plastik.


Tehnik
2
Jika kita memiliki penampung air seperti cangkir, mangkuk atau semacamnya, kita dapat memasak air laut dan menampung uap air yang keluar.

Daerah Tandus atau Gurun
Kita dapat mencari air dengan menggali lubang di daerah lembah atau dataran rendah, cekungan pada sungai mati, kaki jurang, dangkalan danau mati, celah dan lubang pada bebatuan, daerah yang berkabut dan dimana pun yang memiliki tumbuhan hijau seperti lumut dan sebagainya.

Kaktus dan tumbuhan lainnya
Kita dapat memotong ujung kaktus dan menumbuknya. Ambil airnya dengan cara meneteskan hasil tumbukan. Jangan pernah menelan ampas dari tumbukan kaktus.

Perhatian
Jika harus menyimpan air untuk bekal perjalanan, lakukan dengan cara meminumnya seteguk demi seteguk. Dan jika menemukan sumber air jangan langsung meminum air dalam jumlah banyak. Jika kita yang terkena dehidrasi dapat muntah dan kehilangan benda yang paling berharga.

Sumber air yang tergenang harus di rebus atau di sterilkan menggunakan tablet pensteril air atau tetesan yodium tincture.


tips mencegah hipothermia

Tips Mencegah Hipothermia Mendaki gunung memerlukan kesiapan mental, fisik, perlengkapan, perbekalan dan pengetahuan yang baik. Banyak musibah pendakian gunung terjadi karena minimnya hal – hal tersebut. Ataupun kurangnya pengetahuan survival sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut. Berikut ini saya sampaikan tulisan tentang tips mencegah hypothermia. Semoga bermanfaat. Yang terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan di luar (outdoor activity) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan. Berikut adalah tips mencegah hypothermia di gunung : 1. Usahakan kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Ngeringin make api unggun, wah, jangan deh. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tapi basah semua. 2. Bawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet. Dari kiri ke kanan : selimut darurat , makanan energi Bawah : pisau, kompas, headlamp, biasanya disimpan di ransel bagian atas (gambar koleksi pribadi) 3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki bawa ekstra jika perlu. 4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. HP kadang kurang efektif karena tidak ada sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun. 5. Jangan paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian. Berhenti, pasang tenda dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap jalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh. 6. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan.. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200gr. ditanggung lebih tahan lama dari space blanket. 7. Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh kalau kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju (ski, ice climbing, mountaineering) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk. Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa baca, nanya atau dari pengalaman yang terus diasah.